Wow, Buah Matoa, hah apa itu? yups, pagi ini ada temen yang bawa buah Matoa, bentuknya aneh, baru pertama kali lihat dan baru pertama kali dengar nama buahnya. Katanya sih itu buah dapat kiriman dari kampungnya (jawa-red).
Bentuknya aneh tapi unik, kalau dibuka, ada daging buahnya berwarna putih, rasanya enak, manis, kenyal yah mirip seperti rambutan atau kelengkeng, dengan biji di dalamnya. Dan ternyata itu buah asli dari Papua.
Ini Buah Matoa, klik gambar untuk perbesar, maaf gelap fotonya |
Karena penasaran, coba cari infonya di Google, dan ketemu infonya langsung dari web http://papuabarat.litbang.deptan.go.id berikut ini informasinya:
Matoa (Pometia pinnata) merupakan tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian.
Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun).
Buah matoa dapat dikonsumsi segar. Cita rasa buah ini sangat khas seperti rasa rambutan bercampur dengan lengkeng dan sedikit rasa durian. Karena rasa dan aroma yang dikandungnya membuat matoa memiliki nilai ekonomi penting bagi masyarakat Papua. Harga jual rata-rata mencapai Rp. 20.000/kg bahkan sering lebih dan tidak pernah murah, buah ini banyak dipesan peminat di luar Papua sebagai oleh-oleh. Bila sedang musim buah matoa banyak dijual di pasar-pasar, pedagang kaki lima, maupun dijual di tepi jalan. Buah matoa mempunyai kulit buah relatif tebal dan keras sehingga dapat tahan lama jika disimpan yaitu bisa disimpan hingga 1 minggu tanpa perlakuan pengawetan dan jika disimpan dalam suhu 5-10oC buah matoa dapat dipertahankan hingga 20 hari. Tanaman matoa dapat diperbanyak dengan menggunakan biji, cangkok, stek maupun sambung. Pada perbanyakan dengan biji sebaiknya terlebih dahulu disemaikan dalam polybag dan jika sudah cukup kuat dapat dilakukan pemindahan ke lapangan/kebun. Jarak tanam yang umum adalah 8 sampai 12 meter.
ane pernah makan dan rasanya bikin ketagihan
ReplyDelete